Rabu, 07 November 2012

Asal usul desa Cangkring

    Dahulu kala desa cangkring adalah sebuah laut yang sangat luas. Pada zaman para wali laut itu digunakan sebagai jalur utama pelayaran dari kerajaan Majapahit ke kerajaan Demak. Suatu ketika ada perahu yang melewati laut itu dengan membawa berbagai barang seperti emas dan rempah-rempah yang akan dibawa ke kerajaan Demak tenggelam di tengah perjalanan, pada waktu hari menjelang pagi karena saat itu ada sebuah daratan kecil  dan para perempuannya sedang kotekan(membunyikan sebuah musik). Hal itu membuat para wali gugup dan perahupun tenggelam.
   Para wali menjadi marah karena barang-barang yang dibawanya tenggelam begitu saja. Mereka menyumpahkan para perempuan yang mengganggu mereka dan berkata "siapa wanita yang ada di daerah ini , tidak akan memperoleh suami sebelum mengeluarkan uban atau sudah lanjut usia". Mereka juga banyak menemukan orang laki-laki dan perempuan sedang cangkriman atau berpacaran dan tidak peduli ketika para wali sedang melewati jalur itu. Maka dari itu lautan yang dilewatinya setiap hari karena kemarahannya disabda menjadi sebuah daratan yang disebut cangkring yang sekarang ini masih asri keindahannya.
   Ada beberapa batu besar di desa cangkring bagian selatan yang diyakini masyarakat merupakan peninggalan para wali saat perahunya tenggelam dan masyarakat juga percaya perahu tersebut masih ada didalam tanah sampai saat ini.